Jumat, 21 Maret 2014

Sejarah Kota Malang

          Sejarah Kota Malang sangat sedikit sekali yang tau, tapi untungnya gue nemuin beberapa literatur yang menjelaskan bagaimana terciptanya Kota Malang. Ceritanya dulu ada seorang raja yang bernama Dewashima. Kesaktian dan kebijaksanaannya sudah sangat terkenal dipelosok negeri. Suatu hari para dewa-dewa kayangan menganugrahkan seorang putera yang tampan dan kelak akan menjadi orang yang hebat. Sang Raja Dewashima menamai putranya dengan nama Liswa yang kemudian bergelar Prabu Gajayana setelah naik tahta. Gajayana sangat disayangi dan dihormati rakyatnya karena berbudi luhur dan selalu berbuat baik sesuai ajaran gurunya yaitu Resi Agastya. Seorang pendeta yang mengajarkan kemulyaan hidup dengan selalu berbuat kebajikan.

Sebagai rasa balas budi dan hormat kepada sang guru, Prabu Gajayana membangun candi yang indah untuk sang Resi agar dijadikan penangkal segala malapetaka dan penyakit. Selain itu Prabu Gajayana juga mengikuti jejak leluhurnya dengan memerintahkan pemahat kerajaan untuk membuat arca Agastya dari batu hitam yang indah dan besar sehingga seluruh rakyat dapat melihatnya. Arca Agastya yang diberi nama Kumbhayoni itu, atas perintah raja yang berbudi luhur tersebut kemudian diresmikan oleh para Regveda, para Brahmana, pendeta-pendeta terkemuka dan para penduduk negeri yang ahli, pada tahun Saka, Nayana-Vava-Rase(682) bulan Magasyirsa tepat pada hari Jum’at separo terang.
Meski seorang raja yang keras namun Prabu Gajayana yang perkasa itu juga seorang agamawan yang sangat menaruh hormat kepada para pendeta. Sering kali dihadiahkannya kepada mereka tanah-tanah beserta sapi yang gemuk, sejumlah kerbau, budak lelaki dan wanita, serta berbagai keperluan hidup seperti sabun-sabun tempat mandi, bahan upacara sajian, rumah-rumah besar penuh perlengkapan hidup seperti : penginapan para brahmana dan tamu, lengkap dengan pakaian-pakaian, tempat tidur dan padi, jewawut. Mereka yang menghalang-halangi kehendak raja untuk memberikan hadiah-hadiah seperti itu, baik saudara-saudara, putera-putera raja, dan Menteri Pertama, maka mereka akan menjadi celaka karena pikiran-pikiran buruk dan akan masuk ke neraka dan tidak akan memperoleh keoksaan di dunia atau di alam lain. Ia, sebaliknya selalu berdoa dan berharap semoga keturunannya bergirang hati dengan hadiah-hadiah tersebut, memperhatikan dengan jiwa yang suci, menghormati kaum Brahmana dan taat beribadat, berbuat baik, menjalankan korban, dan mempelajari Weda. Semoga mereka menjaga kerajaan yang tidak ada bandingannya ini seperti sang Raja telah menjaganya.
Raja Gajayana mempunyai seorang puteri Uttejena yang kelak meneruskan Vamcakula ayahandanya yang bijaksana itu.
Cerita di atas diangkat sari satu prasasti yang bernama “Prasasti Dinaya atau Kanjuruhan” menurut nama desa yang disebutkan dalam piagam tersebut. Seperti tertulis di dalamnya, prasasti ini memuat unsure penanggalan dalam candrasengkala yang berbunyi : “Nayana-vaya-rase” yang bernilai 682 tahun caka atau tahun 760 setelah Masehi.
Apabila prasasti itu dikeluarkan oleh Raja Gajayana pada tahun 760 sesudah Masehi, maka paling tidak prasasti itu merupakan sumber tertulis tertua tentang adanya fasilitas politik yakni berdirinya kerajaan Kanjuruan di wilayah Malang. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Dinoyo terletak 5 km sebelah barat Kota Malang. Di tempat ini menurut penduduk disana, masih ditemukan patung Dewasimha yang terletak di tengah pasar walaupun hampir hilang terbenam ke dalam tanah.
Malangkucecwara berasal dari tiga kata, yakni : Mala yang berarti segala sesuatu yang kotor, kecurangan, kepalsuan, atau bathil, Angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan dan Icwara yang berarti Tuhan. Dengan demikian Malangkucecwara berarti “TUHAN MENGHANCURKAN YANG BATHIL”.
Walaupun nama Malang telah mendarah daging bagi penduduknya, tetapi nama tersebut masih terus merupakan tanda tanya. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pernyataan tersebut di atas. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.
Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti candi Jago dan candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman kerajaan Singasari.
Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.
Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………”
Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti tiu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.
Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.
Timbulnya karajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.
Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah.
Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
Mengapa Malang?
Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.
Sekilas Sejarah Pemerintahan
Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.
  • Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota
  • Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
  • Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
  • Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
  • 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
  • 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
  • 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
  • 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
  • 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
  • 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang.

Rabu, 19 Maret 2014

Rasanya Jadi Anak Kuliahan

Kuliah itu gimana ya rasanya? Banyak sekali anak SMA yang tanya ke gue...jawabanx satu

"PIKIRIN SENDIRI"

Hari gini masih mikirin gimana rasanya kuliah bang....ckckckkckk..... Yang namanya sekolah dari dulu sama sekarang itu gak beda jauh bos, lo duduk di kursi ngadep papan tulis (inget jgn dimakan ya) terus ngliatin dosen buka mulut cuap-cuap. Terus lo mantuk-mantuk tanda tak paham hehehheheee....

Harus diakui kuliah merupakan jembatan utama menuju masyarakat, jadi tentunya lo bakalan lebih berpikir secara dewasa dan lebih mandiri tanpa perlu lo belajar karena alam akan mengajarkannya. Pertama kali gue masuk kuliah asik banget, bajunya udah gak pakai seragam lagi jadi baju-bajunya keren-keren, gaul-gaul. Rambutnya yang cowok model naruto semua sedangkan yang cewek model cangcuters hehehehee... Cuma gue agak minder juga karena gue orangx simpel klo berpakaian, bangun tidur ambil jaket terus berangkat. Apa mandi? makanan baru dari hongkong ya? Sory gak ada di kamusku tuh....

Soal pelajaran mungkin lo bakalan kaget dimana tugasnya tiga kali lipat. Jadi lo pada yang dulu jaman sma cuma titip nama dijamin bakalan keteran. Kenapa? karena tugas satu hari kuliah untuk individu sama kayak tugas anak sma yang dikerjain 5 orang dalam 2 minggu. Jadi yah gitu makalah-makalah-makalah. Karena gue rajin sob dan otak gue isinya duit doang, jadi ane buat usaha jasa pengerjaan tugas. Lumayan 5 ribu per tugas udah bisa buat nongkrong kemana-mana. Klo materi pelajarannya sih gampang-gampang susah. Yah namanya juga naik tingkat.

Klo soal nilai, alhamdullilah IP ane selalu diatas 3,0. Meskipun banyak yang bilang dosen Akuntansi di UM itu pelit nilai terutama ke "cowok" ane ada beberapa trik biar nilai tetap tinggi meskipun blajarnya pas-pasan kyak ane (12 jam tidur 5 jam kuliah 5 jam main game 1 jam pacaran 2 menit belajar dan sisanya gue buat tidur di kamr mandi)

1. Lo usahain tampang lo selalau ada di depan pas pelajaran tapi sembunyiin muka lo pas ujian (taruh saku aja). Tujuannya supaya tuh dosen kenal sama lo. Jgn luma pasang tampang melas dan susah siapa tau nilai kasian buat lo bakalan di tambah.
2. Punya pacar pinter satu jurusan, secara basis gue ipa bro dan secara tidak segaja ane kejegur di akuntansi, gak nyambung banget kan.... Nah enaknya klo punya pacar satu jurusan apalagi satu kelas kita bisa diajarin secara lebih privat dan tentunya nyontek gratis...hehehehehehee sekali mendayung dua tiga pulau terlampui.
3. Eksis jangan cuma di jejaring sosial mulu sob.... pokoknya angkat tangan terus. Paham gak paham angkat tangan aja entah lo tanya atau jawab pertanyaan yang penting usahanya itu yang lebih penting. Nanti klo ada yang bisik-bisik dan njlekin lo dibelakang...lo jangan nyanyi lagunya peterpan nanti lo dikira orang gila. Bersyukur aja soalnya dosa lo di ambil....lumayan kan....Klo kuping lo panas, bawa es dari rumah, klo perlu ac sekalian.
4. Berlagak Asdos, tentunya dosen lo pasti butuh perwakilan kelas dan jangan ragu untuk ngajukin diri. Pasti ada nilai plus tersendiri.
5. Hidup akan lebih mudah klo punya temen bos, kenapa? klo gak punya temen lo mau nyontek siapa ha? Sering traktir mereka, biar murah lo beli permen 5000 rupiah udah dapet satu kresek tuh lo bagi deh satu-satu gampang kan.

Dijamin deh dosen lo klepek-klepek, klo gagal ane siap bertanggung jawab. Silakan pukul orang yang paling deket dengan kalian hahahahahahaa

Pokoknya sob klo lo mau sukses dalam kuliah harus punya kuping yang kuat karena setan ada dimana-mana. Selain itu lo jangan membuat rumit hal yang sebenarnya simpel aja karena inget hidup lo udah susah masak mau lo buat susah.


Nah sekarang gue mau bahas tempat tinggal pas kuliah. Dan gue cukup beruntung dapet kerja direstoran, dikasik makan, dikasik kamar dan digaji pula. Namun semua gak seberuntung gue dan terpaksa harus in the kos. Kadang hal yang paling menyebalkan saat nge-kos adalah masalah keuangan dimana terdapat hukum cuci mata disana. Manakala hukum tersebut menyebutkan bahwa saat mata telah berbicara dompetpun bolong-bolong. Buat si cewek pasti gila belanja, bahkan hal yang gak penting banget sekalipun kayak misalnya manik-manik, gelas kaca yang mahal, poster-poster artis korea dsb.... Nah si cowok klo gak buat futsal ya buat pacaran.....apa sih yang gak buat kamu sayang? Itu adalah mantra penghancur dompet... tapi ada beberapa tips terutama lo yang juga pengen diet tanpa nge Gym


1. Bangker Sixpatc, tiap lo keluar duit seribu artinya lo harus push up 1 kali. Jadi klo lo keluar 100 ribu maka lo harus push up 100 kali. Hal ini berlaku buat apapun termasuk beli makan sekalipun.
2. Kas Berjalan, cari pacar yang kaya, beneran enak banget bang apalagi klo dia udah cintaa. Biarin deh dibilang matre demi sesuah nasi yang penting perut kenyang.
3. Going Concern, sekali beli untuk selamanya atau belik banyak harga murah. Saat kita kelaparan kita harus berpikir seperti ibuk-ibuk pkk dimana ada diskon disitulah kaki saya napak. Lo kelilingi aja mini market klo bisa sehari 10 mini market. Lo liatin diskonnya, mana yang lebih menarik. Misalnya aja ada diskon yang bagus tapi lo lagi gak butuh ambil aja siapa tau lo butuh anggep aja  kyak investasi. Misalnya ada diskon sampo dari 20rb jadi 15rb, meski sampo lo masih banyak beli aja itung-itung investasi 5000 buat masa depan lumayan kan.

Segitu aja postingan gue mengenai rasanya jadi anak kuliahan, pengunjung yang baik selalu meninggalkan komen tentunya